Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2019

SIHIR PEREMPUAN - SANG RATU

Tentang seorang laki-laki bernama Herjuno yang bermimpi aneh dan menganggap mimpinya itu sebagai suatu pertanda. Sahabatnya, Gus, yang tidak percaya pada hal-hal klenik seperti Herjuno menganggap mimpi Herjuno hanya hasrat terpendamnya saja. Karena Herjuno, mantan petualang cinta, sudah lama terjebak dalam pernikahan yang bisa dibilang tidak diharapkan dan di luar dugaan. Herjuno begitu percaya pada mimpi itu sampai-sampai mendatangi Ki Joko Kuncoro, paranormal kepercayaan keluarga besarnya, dan berkonsultasi padanya. Sejak itu, Herjuno memperhatikan semua perempuan yang ditemuinya. Suatu ketika bertemulah ia dengan seorang perempuan yang dipikirnya sebagai titisan Ratu Pantai Selatan. Pada suatu malam, di hotel terjadi kejadian yang cukup mistis dan membuat kewarasan Herjuno terenggut. Dalam cerita  Sang Ratu , selain hal mistis Intan juga menyinggung sedikit tentang para perempuan yang dijadikan bahan percobaan oleh laki-laki seperti Herjuno yang menggunakan kekayaannya untuk tuju

SIHIR PEREMPUAN - DARAH

Tentang seorang perempuan bernama Mara yang bekerja di sebuah biro iklan. Tidak seperti  copywriter  lain, Mara memiliki kenangan tidak menyenangkan dan traumatis akan menstruasi dan darah yang membuatnya kesulitan menemukan ide untuk iklan. Kejadian berpautan dengan darah yang dialami Mara telah membuatnya menjadi terobsesi pada darah dan ‘menyerah’ dengan pekerjaannya. Ceritanya cukup membuat merinding dan betul-betul tidak nyaman saking nyatanya. Pendeskripsian hantu perempuan yang menjilati darah pada pembalut yang langsung dibuang tanpa dicuci membuat saya kembali ingat karena saya pun dulu pernah diberitahu soal itu. Sampai sekarang saya masih antara percaya dan tidak percaya, tapi kalau cerita itu benar sungguh mengerikan. Dalam cerpen  Darah  penulis membahas bagaimana menstruasi merupakan hal yang tidak nyaman bagi perempuan dan bagaimana tubuh perempuan dijadikan objek penilaian atas sesuatu. Lewat penggambaran adegan antara Ustazah dan Mara kecil tentang hal-hal yang di

SIHIR PEREMPUAN - SEJAK PORSELAN BERPIPI MERAH ITU PECAH

Tentang sepasang suami istri yang tidak memiliki anak. Setiap hari mereka hanya ditemani oleh si Manis, kucing peliharaannya. Perlakuan si Ibu terhadap si Manis berubah sejak si Manis menjatuhkan Yin Yin dan membuat Yin Yin, boneka porselen berpipi merah dari Cina, tidak tampak sempurna dan ada cacat di sana sini. Sejak itu, si Manis tidak pernah diajak berbicara oleh Bapak dan Ibu hingga ketika si Manis menghilang pun mereka tak peduli dan tidak mencarinya. Cukup menyentuh. Lewat boneka Yin Yin penulis menggambarkan bahwa perempuan bukanlah pajangan yang hanya bisa ‘disimpan’. Perempuan pun ingin memiliki kebebasan dan melakukan hal-hal yang diinginkan.  Cerita ini juga memiliki tradisi dan budaya yang sangat sederhana yaitu, seorang pasangan ini mendapatkan rumah tua dari pemberian orangtuanya.

SIHIR PEREMPUAN - JERITAN DALAM BOTOL

Tentang seorang perempuan bernama Gita yang mendatangi rumah perempuan tua yang dianggap orang-orang sebagai perempuan sihir. Pertanyaan demi pertanyaan yang ditujukan pada perempuan itu telah membawa Gita pada suatu kejadian menakutkan. Cerpen yang mengangkat isu aborsi ini seolah mengingatkan kita bahwa perempuanlah pihak yang paling dirugikan ketika hal tidak diinginkan terjadi. Pun tidak semestinya kita, yang tidak tahu apa-apa akan alasan di balik pilihan seseorang, menuding dan mengkritik atau menghakimi dengan bebas. Seperti yang dialami dan dilakukan oleh para sundal dan perempuan-perempuan lain dalam cerita ini.  Tradisi yang digunakan adalah tradisi zaman dulu yaitu menggugurkan kandungan dengan dukun bayi yang dapat membahayakan ibu dan anaknya.