Dalam cerita Pintu Merah digambarkan peran dan perangai seorang ayah yang tidak bisa dibilang baik. Kekuasaannya seolah direnggut ketika ia sudah tua dan sakit-sakitan. Ia tak bisa apa-apa selain bergantung pada putri bungsunya. Akibat perangainya itulah anak-anaknya seperti tidak ada yang mau mengurusnya, kecuali putri bungsu sekaligus putri kesayangannya, Dahlia. Dahlia pun sebetulnya terpaksa mengurusi ayahnya. Sebab, kakak-kakaknya lah yang menyuruh Dahlia dan membuat Dahlia harus melupakan keinginannya. Mengurus ayah yang sakit-sakitan tentu tidak ada dalam daftar.
Cerpen Pintu Merah menyiratkan pesan bahwa sekuat-kuatnya laki-laki, ada masanya ia akan menjadi lemah dan bergantung pada perempuan. Tidak selamanya cuma perempuan yang bergantung pada laki-laki, atau barangkali tidak semua perempuan bergantung pada laki-laki. Juga soal penindasan lewat penyimpangan kedudukan dan kesewenang-wenangan tokoh ayah dan tiga kakaknya. Selain itu, cerita ini pun mengangkat isu di mana perhatian dan penilaian terhadap seseorang kerapkali hanya dilihat dari luar atau penampilan saja.
Cerpen Pintu Merah menyiratkan pesan bahwa sekuat-kuatnya laki-laki, ada masanya ia akan menjadi lemah dan bergantung pada perempuan. Tidak selamanya cuma perempuan yang bergantung pada laki-laki, atau barangkali tidak semua perempuan bergantung pada laki-laki. Juga soal penindasan lewat penyimpangan kedudukan dan kesewenang-wenangan tokoh ayah dan tiga kakaknya. Selain itu, cerita ini pun mengangkat isu di mana perhatian dan penilaian terhadap seseorang kerapkali hanya dilihat dari luar atau penampilan saja.
Comments
Post a Comment